Yang pertama bisa kita perhatikan langsung tanpa start engine adalah built quality dari Lexi. Kalian bebas mau ngecek kalau gak percaya sama tulisan ini langsung ke dealer Yamaha terdekat kalian, bisa dipastikan akan menemukan sebuah motor matik lokal dengan kualitas material kelas ekspor. No bullshit yah bro, mau Lexi varian standar ataupun Lexi tipe S punya ketebalan body plastik ABS yang baik, kuat dan terasa kokoh. Dari sisi kualitas cat juga cakep, berasa punya skuter Maxi meskipun harganya cukup terjangkau. Melongo ke bagian kolong dan sasis yang tersembunyi dari pandangan langsung, terpantau rapih pada las-lasan dan jaminan kokoh nih bro. Pendapat saya pribadi, sasis Lexi 125 ini seperti motor matik yang besar meskipun kapasitas mesinnya hanya 125 cc, besar kemungkinan sasis dirancang untuk mengejar kekuatan atau dirancang agar kokoh untuk mengakomodir sang owner ketika perlu membawa barang bawaan yang cukup berat. Bisa juga diartikan, Yamaha Lexi cocok untuk motor operasional nih bro. Jadi salah satu pilihan motor untuk digunkan temen-temen driver ojek online nih, customer (cs) bisa-bisa betah repeat order ke ente terus kalau naik Lexi. Hehehe…
Saya juga minta pendapat dari beberapa wanita soal Lexi ini. Mayoritas malah berujar bahwa desain Lexi ini cakep setelah melihat secara langsung, dan warna biru matte yang TMCBlog pakai dianggap seperti motor mahal. Tapi,,, nah ada tapinya nih, mereka merasa jok Lexi ini tinggi dan sedikit ngeri karena body nya lumayan bongsor. Yes, memang dari yang mereka bilang itu ada benarnya karena jangkauan kaki sedikit tereduksi akibat bagian depan jok lebar.
Tinggi, Busa dan Kenyamanan Jok
Waktu berhenti di lampu merah sih masih berasa nyaman meskipun tinggi badan hanya 160 cm dan jangkauan kaki saya yang panjangnya hanya 750 mm wajib jinjit balet. Maka lumrah ketika test ride Lexi kemarin sering merapat ke dekat trotoar atau separator jalan supaya kaki menjejak secara sempurna ke tanah/aspal. Hehehe…
Setidaknya ada beberapa cara untuk menagakali tinggi jok Lexi saat berhenti. Pertama kalian bisa menggeser posisi badan ke satu arah [Kiri atau Kanan] seperti ketika membawa motor trail, sehingga kaki akan membentuk garis lurus ke permukaan tanah. Kedua buat Bro atau Sis bisa geser ke depan jok, rada turun sedikit di dek Lexi yang cukup luas itu. Cuma cara yang terakhir itu jadi agak konyol kalau dilihat, hehehehe…
Buat Sista ada cara lain, yaitu pakai sepatu high heels atau yang punya sol tebal, jadi bisa buat bantu-bantu menambah jangkauan kakimu gitu deh. Ada lagi yang ngasih saran untuk memapas busa jok, tapi saya tidak mau merekomendasi cara ini karena kenyamanan jok yang Lexi miliki akan sedikit hilang. Pasalnya dibawah jok rider ada tulang jok untuk ruang bagasi.
Ngomongin bagasi, kapasitasnya sekitar 25 liter Dapat info revisi dari sobat sekalian bahwa kapasitasnya hanya berkisar 12 liter. Thanks semua Bro. Meskipun saya tidak punya alat ukur untuk mengukur volume namun ketika tas backpack berukuran 22 liter terisi penuh, ruang bagasi Lexi masih bisa memuat satu setel jas hujan. Satu yang kurang, helm half face merk Zeus milik saya tidak bisa masuk ke dalam bagasi Lexi. Walau helm sudah masuk tapi jok tidak bisa ditutup akibat terganjal dimensi helm Zeus. Tapi menurut informasi dari teman, bagasi Lexi 125 bisa memuat helm half face bawaan motor ketika kalian membeli Lexi 125. Bagian yang terasa kurang hanya tidak dibekali stopper pada engsel jok Lexi, kalau ada stopper jok seperti NMax pasti lebih cihuy lagi nih.
Dipakai berboncengan juga tidak berkurang ruang/space duduk rider, pun juga dari sisi boncenger tetap nyaman dan memiliki space yang luas dan lega. Jadi semisal kalian lagi bawa tas backpack yang berukuran besar ataupun ketika yang dibonceng tidak ingin menempel atau berdekatan dengan rider, posisi duduk pun masih tetap nyaman dan tidak was was terjatuh nih. Lagi-lagi bahan pertimbangan untuk driver ojek online nih. Atau buat temen-temen yang demen touring…?? Sabi nih dijadikan salah satu pilihan motor matik buat nemenin perjalanan jauhmu.