Overview R15
Pada Senin (23/1), media-media otomotif di Indonesia mendapat kesempatan bertemu pertama kalinya dengan produk baru dari PT Yamaha Indonesia Motor Manufacturing (YIMM). Adalah R15 generasi kedua, yang merupakan penerus generasi pertama yang meluncur pertama kali pada Juni 2014.
Spesies ini mendapat banyak penyegaran, banyak perubahan, banyak peningkatan yang membuatnya semakin bernilai di kelasnya. Kami pun mendapat kesempatan mengulik lebih dalam serta menjajalnya langsung di sirkuit Sentul, Jawa Barat.
Kehadiran Yamaha All New R15 bakal menjadi suatu hal yang merepotkan bagi para kompetitornya. Mau bagaimana lagi, berbagai fitur dan teknologi yang belum bisa disajikan oleh Honda maupun Suzuki, kini ada di motor produksi Yamaha.
UPDATE: Yamaha Indonesia memperkenalkan deretan warna baru untuk R15. Kali ini warnanya terlihat lebih cerah dan sporty. Warna hitamnya tidak lagi dof, melengkapi warna biru-putih dan kuning. Dan jangan lupakan suspensi dengan shock berwarna emasnya.
Tidak ada perubahan dari sisi teknis maupun fitur. Masih tetap canggih dan kencang.
Fitur Yamaha R15
Ada fitur-fitur yang cukup mengejutkan hadir di motor ini,, dan membuat motor di kelas atasnya seolah ketinggalan zaman.
Di segi fitur kenyamanan. Layar panel instrumennya, kini sudah menggunakan panel LCD utuh dan tak ada lagi jarum analog yang menunjukkan putaran mesin seperti gen 1.
Tak kurang dari 20 informasi yang kami catat tersaji di panel seperti putaran mesin (RPM), kecepatan (KPJ), odometer (KM), tripmeter (KM) kecepatan rata-rata (KPH), konsumsi bahan bakar rata-rata (KPL), konsumsi bahan bakar instan (KPL), dan sebagainya.
Beberapa parameter memang agak tidak lazim karena Yamaha Indonesia mengadopsi fitur ini dari R6, yang lebih tinggi. Fitur ini bisa memberikan panduan kapan perpindahan gigi harus dilakukan lewat kedipan lampu yang pancarannya mudah terlihat. Pengguna bahkan bisa menyesuaikan di putaran berapa nyala lampu ini muncul agar sesuai dengan gaya berkendaranya.
Desain R15
Umumnya, motor di kelas ini memiliki bodi yang ramping dan terlihat berdesain tidak lebih keren dari kakaknya yang bermesin 250 cc. R15 sebelumnya seperti itu tapi sekarang tidak lagi. Ia menggunakan tampilan yang mengusung desain super sport dengan DNA R-Series yang kental.
Desain bodi yang meruncing dan tajam mengesankan aura balap yang khas. Guratan kokoh dan keren juga tersirat dari aplikasi rangka Delta Box serta suspensi depan up side down. Belum lagi kesan agresif, yang mudah terlihat dari spakbor belakang yang atraktif.
Kesan ‘menyilaukan’ mata pun, datang dari lampu sipit berbasis LED di bagian depan serta lampu belakang khas racing yang mungil, juga dengan LED. Membuat orang-orang di jalan akan menoleh dan menyangka itu adalah motor sport berkapasitas mesin besar nan mahal dengan lampu-lampu canggih . Tidak heran Yamaha menjulukinya dengan Baby R6.
Pengendalian & Pengendaraan Yamaha R15
Handling, adalah salah satu faktor yang sangat diperhatikan Yamaha Indonesia. Suspensi depan R15 diberikan model up side down yang mampu menyajikan pengendalian yang lebih rigid dan stabil saat bermanuver di kecepatan tinggi. Melahap tikungan S kecil di Sentul bukan perkara sulit.
Tapi, biasanya ada konsekuensi dari penggunaan supensi jenis ini. Redaman yang lebih keras, umumnya memberikan performa tak maksimal saat bertemu jalan rusak. Sayang kami belum sempat menjajalnya lebih jauh, karena pengujiannya di lintasan tertutup.
Mesin & Konsumsi BBM R15
Tenaga mesin juga tercatat mengalami kenaikan menjadi 19,3 daya kuda. Unit 1-silinder SOHC kini memiliki mesin baru berkapasitas 155 cc.
Salah satu kelebihan mesin R15 adalah hadirnya teknologi VVA atau Variable Valve Actuation. Fitur yang memberikan dua level asupan udara berbeda ini bekerja berdasarkan tingkat putaran mesin, sehingga pasokan bahan bakar tetap optimal pada putaran tinggi dan tetap hemat di putaran rendah.
Ketika kami mencobanya, fitur ini membuat motor menjadi sangat fungsional. Saat berjalan dengan putaran mesin rendah, grafik peningkatan tenaga pun terasa cukup lambat. Hal ini bermanfaat untuk menjaga efisiensi saat Anda melaju di perkotaan dengan kondisi stop and go.
Namun, begitu membutuhkan tenaga maksimal, maka tinggal pelintir saja tuas gas ke putaran 7.000 rpm, katup langsung menyesuaikan dan ditunjukkan dengan munculnya aksara VVA di bawah tachometer. Tenaga pun melontar lebih banyak dan akselerasi terasa lebih cepat.